Senin, 19 Mei 2008

konfigursi jaringan

apakah andan membutuhkan jaringan,,siapa yang tidak yawhh,,,

gue pun butuh,,,,disini gue memaparkan bagaimana konfigurasi jaringan dengan menggunakan “GENTO LINUX” and bacalah dengan seksama,,,,


1. kebutuhan jaringan untuk anda

Secara umum, anda tidak memerlukan jaringan untuk menginstal Gentoo dengan CD Universal atau LiveCD Installer. Namun, ada beberapa situasi yang mengharuskan anda memiliki koneksi internet:

  • File stage3 yang berada di CD Universal tidak cocok dengan arsitektur anda dan anda harus mendownload file stage3 yang sesuai
  • File stage3 yang berada di LiveCD Installer tidak cocok dengan arsitektur anda dan anda harus mendownload file stage3 yang sesuai
  • Anda perlu menginstal aplikasi jaringan tertentu untuk melakukan koneksi ke internet yang tidak tersedia di CD Universal atau LiveCD Installer, tetapi didukung oleh CD (mis. anda dapat melakukan koneksi ke internet menggunakan CD tetapi file yang anda perlukan tidak tersedia di CD)
  • Anda menginginkan bantuan dari jauh selama instalasi (dengan SSH atau percakapan langsung dengan IRC)

Untuk mengetahui apakah file stage3 untuk arsitektur anda tersedia dan anda sedang menggunakan CD Universal, lihatlah isi direktori /mnt/cdrom/stages dan periksa apakah salah satu stage di direktori tersebut cocok dengan arsitektur anda. Jika tidak, anda masih memiliki pilihan untuk menggunakan stage3 milik arsitektur yang kompatibel dengan arsitektur anda.

File stage3 yang dibangun untuk LiveCD Installer x86 telah dioptimasi untuk i686 atau yang lebih baru dan menggunakan NPTL. File stage3 yang dibangun untuk LiveCD Installer amd64 dioptimasi untuk penggunaan umum amd64 dan menggunakan NPTL.

Jika anda ingin menggunakan file stage3 yang dioptimasi untuk arsitektur anda dan file stage3 pilihan anda tidak tersedia, maka anda memerlukan koneksi internet untuk mendownload file stage3 yang sesuai.

Jadi, jika anda tidak memerlukan jaringan, anda dapat melewatkan sisa dari bab ini dan berlanjut dengan Mempersiapkan Disk. Jika anda memerlukannya, lanjutkan dengan seksi konfigurasi jaringan di bawah ini.

2. deteksi otmatis jaringan

Jika sistem anda tersambung ke jaringan Ethernet dengan server DHCP, kemungkinan besar konfigurasi jaringan anda sudah diatur secara otomatis. Jika benar, anda seharusnya sudah bisa menggunakan berbagai perintah jaringan pada CD Instalasi seperti ssh, scp, ping, irssi, wget, links, dll.

Jika jaringan anda telah dikonfigurasi, maka perintah /sbin/ifconfig akan menampilkan beberapa antarmuka jaringan selain lo, seperti eth0:

Daftar Kode 2.1: Output /sbin/ifconfig untuk konfigurasi jaringan yang sudah siap

# /sbin/ifconfig
(...)
eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:50:BA:8F:61:7A
inet addr:192.168.0.2  Bcast:192.168.0.255  Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::50:ba8f:617a/10 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
RX packets:1498792 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1284980 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:1984 txqueuelen:100
RX bytes:485691215 (463.1 Mb)  TX bytes:123951388 (118.2 Mb)
Interrupt:11 Base address:0xe800

Opsional: Konfigurasi Proxy

Jika anda mengakses internet melalui proxy, anda mungkin perlu mengatur proxy tersebut sewaktu instalasi. Untuk mengatur proxy, anda dapat dengan mudah menetapkan variabel yang berisi informasi server proxy tersebut.

Pada kebanyakan kasus, anda hanya perlu menetapkan variabel dengan menggunakan nama host server tersebut. Sebagai contoh, kami menganggap proxy anda bernama proxy.gentoo.org dengan port 8080.

Daftar Kode 2.2: Menetapkan server proxy

(Jika proxy tersebut membatasi koneksi HTTP)
# export http_proxy="http://proxy.gentoo.org:8080"
(Jika proxy tersebut membatasi koneksi FTP)
# export ftp_proxy="ftp://proxy.gentoo.org:8080"
(Jika proxy tersebut membatasi koneksi RSYNC)
# export RSYNC_PROXY="proxy.gentoo.org:8080"

Jika proxy anda membutuhkan username dan password, anda harus menggunakan syntaks berikut ketika menetapkan variabel proxy:

Daftar Kode 2.3: Menambahkan username/password pada variabel proxy

http://username:password@proxy.gentoo.org:8080

Tes Koneksi Jaringan

Anda mungkin ingin mencoba untuk melakukan ping ke server DNS ISP anda (dapat ditemukan di /etc/resolv.conf) dan salah satu website pilihan anda, untuk memastikan bahwa paket-paket yang dikirimkan dapat mencapai jaringan (internet), resolusi nama DNS berfungsi, dll.

Daftar Kode 2.4: Tes Koneksi Jaringan

# ping -c 3 www.gentoo.org

Jika anda sudah bisa menggunakan jaringan anda, anda dapat melewati sisa dari seksi ini dan melanjutkan dengan Mempersiapkan Disk. Jika tidak, maka lanjutkan.

3. konfigurasi jaringan secara otomatis

Jika koneksi jaringan anda tidak dapat langsung berfungsi, pada beberapa media instalasi, anda dapat menggunakan net-setup (untuk jaringan biasa atau wireless), pppoe-setup (untuk pengguna ADSL) atau pptp (untuk pengguna PPTP - hanya tersedia pada x86).

Jika media instalasi yang anda gunakan tidak memiliki utilitas-utilitas tersebut, atau jaringan anda masih belum berfungsi, lanjutkan ke Konfigurasi Jaringan secara Manual.

Default: Menggunakan net-setup

Cara paling mudah untuk menyiapkan koneksi jaringan anda jika tidak dapat dikonfigurasi secara otomatis adalah dengan menjalankan skrip net-setup:

Daftar Kode 3.1: Menjalankan skrip net-setup

# net-setup eth0

net-setup akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang lingkungan jaringan anda. Setelah selesai, anda seharusnya akan mendapatkan koneksi jaringan yang berfungsi. Tes koneksi jaringan anda seperti yang dijelaskan di atas. Jika koneksi jaringan anda telah berfungsi, selamat! Anda sekarang sudah siap untuk menginstal Gentoo. Lewati sisa dari seksi ini dan lanjutkan dengan Mempersiapkan Disk.

Jika koneksi jaringan anda masih belum berfungsi, lanjutkan dengan Konfigurasi Jaringan secara Manual.

Alternatif: Menggunakan PPP

Jika anda menggunakan PPPoE untuk melakukan koneksi ke internet, CD Instalasi (semua versi) telah mempermudah konfigurasi jaringan anda dengan mengikutsertakan utilitas ppp. Gunakan skrip ppoe-setup yang disediakan untuk mengkonfigurasi jaringan anda. Anda akan ditanyakan tentang perangkat jaringan yang terhubung ke modem adsl anda, username dan password anda, IP dari server DNS anda, dan apakah anda memerlukan firewall dasar atau tidak.

Daftar Kode 3.2: Menggunakan rp-pppoe

# pppoe-setup
# pppoe-start

Jika masih tidak berfungsi, periksa lagi apakah anda sudah mengetikkan username dan password anda dengan benar, dengan memeriksa file /etc/ppp/pap-secrets atau /etc/ppp/chap-secrets, dan pastikan kalau apakah anda sudah menggunakan perangkat jaringan yang tepat. Jika perangkat jaringan anda tidak ditemukan, anda harus memuat modulnya secara manual. Jika anda mendapatkan masalah ini, anda harus melanjutkan dengan Konfigurasi Jaringan secara Manual yang menjelaskan cara memuat modul perangkat jaringan.

Jika semua berjalan dengan lancar, lanjutkan dengan Mempersiapkan Disk.

Alternatif: Menggunakan PPTP

Catatan: Dukungan PPTP hanya tersedia untuk x86

Jika anda memerlukan dukungan PPTP, anda dapat menggunakan utilitas pptpclient yang disediakan di CD Instalasi. Tetapi, pertama-tama anda harus memastikan bahwa konfigurasi anda sudah benar. Edit file /etc/ppp/pap-secrets atau /etc/ppp/chap-secrets agar berisi kombinasi username/password anda yang benar:

Daftar Kode 3.3: Edit file /etc/ppp/chap-secrets

# nano -w /etc/ppp/chap-secrets

Lalu, ubah file /etc/ppp/options.pptp seperlunya:

Daftar Kode 3.4: Edit file /etc/ppp/options.pptp

# nano -w /etc/ppp/options.pptp

Setelah semuanya selesai, jalankan perintah pptp (diikuti dengan opsi-opsi yang tidak dapat anda tetapkan di options.pptp) untuk melakukan koneksi ke server:

Daftar Kode 3.5: Koneksi ke server dial-in

# pptp 

Read More..

Minggu, 18 Mei 2008

bikin b@ndwith j@di cepet

gue ga khan bnyak ngomong,,,,
to de poin z
Gue akan bentrokkan IP komputer yang dipakai oleh user lain... jadi IP komputer yang sedang gue gunakan tidak boleh dibentrokkan... ingat!!! IP komputer yang gue gunakan tidak dibentrokkan...!!!

Uji coba yang gue lakukan :
[+] Apakah bisa membuka "My Netwok Places"
uuppsss, ternyata pada langkah kali ini gue bisa membukanya... sehingga gue bisa melihat IP Address yang dipergunakan dan itu artinya gue bisa melakukan kegiatan2 berikutnya,

Apa yang bisa disimpulkan dari gambar2 tersebut :
[1] IP Address yang dipergunakan adalah IP Address static
[2] IP Address yang terlihat adalah IP Adress untuk komputer yang sedang gue pergunakan
[3] Gateway yang terlihat kemungkinan adalah alamat Proxy, bisa juga alamat Router

Dari 3 (tiga) info tersebut mari kita kembangkan analisis forensic, adapun analisis yang gue dapatkan adalah sbb :

[1] Perhatikan gambar diatas, di komputer yang gue gunakan di kasih IP : 200.10.10.5
Nah, karena gue duduk di komputer No. 5, maka Komputer yang gue pake IP-nya berakhir dengan angka x.x.x.5, jadi untuk komputer No. 1 diberikan IP static : 200.10.10.1, komputer No. 2 diberikan IP static : 200.10.10.2, dan seterusnya sampai jumlah komputer terakhir.
Nah, IP tersebutlah yang akan saya bentrokkan... yaitu IP : 200.10.10.1 - 200.10.10.4, 200.10.10.6 - 200.10.10.12.
Uuuupppsss, tadinya saya akan melakukan bentrokan semua IP yang tidak saya pergunakan... tapi agar operator warnet dan pelayan cafe tidak mencurigai aksi yang gue jalankan maka gue hanya membentrokkan IP : 200.10.10.1 - 200.10.10.4, 200.10.10.6 - 200.10.10.10, artinya nanti masih ada beberapa komputer yang bisa akses internet yaitu komputer dengan IP : 200.10.10.5 (komputer yang gue gunakan), 200.10.10.11 (komputer user 11), 200.10.10.12 (komputer user 12).
Sekali lagi.. jangan dibentrokkan semua IP karena akan mengudang curiga..!!!!.

[2] IP Gateway.. ya, jangan dibentrokkan.. karena akan mematikan akses internet yang sedang kita pergunakan.

[3] IP Billing... gue menganalisis kalau IP yang dipergunakan adalah IP tertinggi di class ini.. artinya tidak diantara : 200.10.10.1 - 200.10.10.12, memang gue tidak bisa memastikannya.. ini hanya analisa.. karena waktu itu gue tidak melakukan mass scanning. Mudah2an saja analisis kali ini benar.. dan ternyata pada aksi yang gue jalankan memang benar....

Bagaimana cara membentrokkanya :

1. Aktifkan Seetingan TCP/IP

klik "Advanced"

[ Masukkan IP-IP yang ingin dibentrokkan disini, isi IP-nya terus Add... sampe selesai IP-IP yang menjadi target
setelah selesai... jangan lupa mengklik tombol "OK"]


Jangan lupa untuk melakukan proses "Disable" dan "Enable" pada devices NIC.

Hiikkssss... kini setelah beberapa menit gue melakukan bentrokan IP... masuklah 1 user baru... wwwahhh kali ini yang mau ngenet ce cantik... gaul.. n trendy... uupppsss, si Pelayan langsung mengantarnya ke komputer No. 7... jreng...jreng.... akhirnya ce itu ga bisa ngenet... dan sampai beberapa kali si Pelayan melakukan proses "restart"... ha...ha..ha... IP Static gitu loh... lol. Sampai akhirnya ada orang ke-8 masuk ke Cafe ini untuk ngenet... tapi semuanya pada pulang lagi.. komplen lagi... pulang lagi..komplen lagi.... ga bisa browsing.Gue akan bentrokkan IP komputer yang dipakai oleh user lain... jadi IP komputer yang sedang gue gunakan tidak boleh dibentrokkan... ingat!!! IP komputer yang gue gunakan tidak dibentrokkan...!!!

Uji coba yang gue lakukan :
[+] Apakah bisa membuka "My Netwok Places"
uuppsss, ternyata pada langkah kali ini gue bisa membukanya... sehingga gue bisa melihat IP Address yang dipergunakan dan itu artinya gue bisa melakukan kegiatan2 berikutnya, perhatikan gambar dibawah ini :

Apa yang bisa disimpulkan dari gambar2 tersebut :
[1] IP Address yang dipergunakan adalah IP Address static
[2] IP Address yang terlihat adalah IP Adress untuk komputer yang sedang gue pergunakan
[3] Gateway yang terlihat kemungkinan adalah alamat Proxy, bisa juga alamat Router

Dari 3 (tiga) info tersebut mari kita kembangkan analisis forensic, adapun analisis yang gue dapatkan adalah sbb :

[1] Perhatikan gambar diatas, di komputer yang gue gunakan di kasih IP : 200.10.10.5
Nah, karena gue duduk di komputer No. 5, maka Komputer yang gue pake IP-nya berakhir dengan angka x.x.x.5, jadi untuk komputer No. 1 diberikan IP static : 200.10.10.1, komputer No. 2 diberikan IP static : 200.10.10.2, dan seterusnya sampai jumlah komputer terakhir.
Nah, IP tersebutlah yang akan saya bentrokkan... yaitu IP : 200.10.10.1 - 200.10.10.4, 200.10.10.6 - 200.10.10.12.
Uuuupppsss, tadinya saya akan melakukan bentrokan semua IP yang tidak saya pergunakan... tapi agar operator warnet dan pelayan cafe tidak mencurigai aksi yang gue jalankan maka gue hanya membentrokkan IP : 200.10.10.1 - 200.10.10.4, 200.10.10.6 - 200.10.10.10, artinya nanti masih ada beberapa komputer yang bisa akses internet yaitu komputer dengan IP : 200.10.10.5 (komputer yang gue gunakan), 200.10.10.11 (komputer user 11), 200.10.10.12 (komputer user 12).
Sekali lagi.. jangan dibentrokkan semua IP karena akan mengudang curiga..!!!!.

[2] IP Gateway.. ya, jangan dibentrokkan.. karena akan mematikan akses internet yang sedang kita pergunakan.

[3] IP Billing... gue menganalisis kalau IP yang dipergunakan adalah IP tertinggi di class ini.. artinya tidak diantara : 200.10.10.1 - 200.10.10.12, memang gue tidak bisa memastikannya.. ini hanya analisa.. karena waktu itu gue tidak melakukan mass scanning. Mudah2an saja analisis kali ini benar.. dan ternyata pada aksi yang gue jalankan memang benar....

Bagaimana cara membentrokkanya :

1. Aktifkan Seetingan TCP/IP

klik "Advanced"

[ Masukkan IP-IP yang ingin dibentrokkan disini, isi IP-nya terus Add... sampe selesai IP-IP yang menjadi target
setelah selesai... jangan lupa mengklik tombol "OK"]


Jangan lupa untuk melakukan proses "Disable" dan "Enable" pada devices NIC.

Hiikkssss... kini setelah beberapa menit gue melakukan bentrokan IP... masuklah 1 user baru... wwwahhh kali ini yang mau ngenet ce cantik... gaul.. n trendy... uupppsss, si Pelayan langsung mengantarnya ke komputer No. 7... jreng...jreng.... akhirnya ce itu ga bisa ngenet... dan sampai beberapa kali si Pelayan melakukan proses "restart"... ha...ha..ha... IP Static gitu loh... lol. Sampai akhirnya ada orang ke-8 masuk ke Cafe ini untuk ngenet... tapi semuanya pada pulang lagi.. komplen lagi... pulang lagi..komplen lagi.... ga bisa browsing.

satu lagi caci makiannya di antozzz pisan....

Read More..

Sabtu, 10 Mei 2008

cur@ng di w@rNet,,,

hoYong ngbObol billing di w@rnEt,,,,tah iEu anu aikim sae baCa@na,,,,,,,

Tambahan buat tulisan kang Widi (diecovr39) : “MemboBoL biLLing waRnet.. ^^“. Cara Bobol billing warnet (Netmax), ngga usah bawa USB flashdisk, ngga usah bayar gope (gope ge lumayan… :) ) ngga usah minta mentahan software ka Kang Widi (soalna si eta mah mun beurang sibuk, mun peuting sare… heheheh :D )

Download Cprocess :

  1. Kalo komputer nya masih masih mati, nyalain ! Tapi kalo udah nyala, Restart komputer nya…
  2. Waktu komputer mulai nyala…siap-siap…
  3. Pas udah masuk desktop windows, ada jeda sekitar 2-3 detik sebelum tampilan billing muncul, nah cepet2 kita pencet icon browser (Internet explorer/Mozilla Firefox dll…). Atau kalo ga ada, pencet icon Windows Explorer aja.
  4. Nah, pas billing udah muncul, pasti desktop ketutup ama billing jadi ga keliatan, tapi kalo browser udah kebuka pasti browsernya langsung muncul, trus tinggal di Alt+Tab aja. Nah… udah bisa browsing khan… tapi ga bebas, soalnya taskbar nya ga ada, jadi kalo mau pindah aplikasi harus pake Alt+Tab. Atau kalo mencetnya icon Windows Explorer, pas Windows Explorer nya kebuka, cari aja icon Internet Explorer (biasanya ada di folder desktop).
  5. Download program “pembunuh” aplikasi seperti yang dibilang Kang Widi yaitu Cprocess. Di browser, ketik http://www.nirsoft.net/utils/cprocess.zip atau klik disini. Pilih “Save“.
  6. Kalo udah, save dulu di harddisk (dimana aja bebas….)
  7. Extract cprocess.zip, isinya ada :
  • Cprocess.chm
  • Cprocess.exe
  • Readme.txt

“Bunuh” Billing Netmax :

  1. Dobel-klik Cprocess.exe, nanti bakal muncul 2 bagian.
  2. Di bagian atas, cari nMCli.exe, klik kanan trus klik “Kill Selected Processed“, trus klik Yes.
  3. Trus di bagian atas juga, cari explorer.exe, klik kanan trus klik lagi “Kill Selected Processed“, trus klik Yes.
  4. Nah beres…. billing Netmax nya udah ilang, taskbarnya udah muncul khan….
  5. Selamat nge-net sepuas-puasnya……
    heheheheheheheheh,,,,,,,

Read More..

Kamis, 01 Mei 2008

membuat millist sendiri

Haloooo browwww

Ini artikel gue di submit ke InfoLinux

semoga semua jadi bisa bikin mailing list server sendiri

Langkah Sederhana Membuat Mailing List Server

Networker-edan

Tulisan ini merupakan kumpulan pengalaman selama beberapa hari menginstalasi dan mengoperasikan mailing list server groups.or.id.

Mesin server-nya merupakan hasil saweran beberapa aktifis IT Indonesia mengumpulkan uang rata-rata Rp. 100-200.000 / orang. Koordinasi saweran dilakukan oleh Donny BU.

Server Groups.or.berlokasi di Colocation dan bandwidth sumbangan dari CBN. Memang bukan server yang besar sekali karena dia hanyalah kelas Pentium III, dengan /var sekitar 7Gbyte saja dan RAM 256 Mbyte.

Mailing list server tersebut telah dapat di akses melalui Web di http://groups.or.id/mailman/listinfo.

Mudah-mudahan dapat menampung beberapa mailing list yang besar-besar supaya mengurangi traffic internasional yahoogroups.com yang membuang devisa kita.

Persiapkan Komputer

Spesifikasi komputer tentunya sangat tergantung pada beban pekerjaan yang harus di handle. Harddisk dan directory /var harus besar karena tempat penyimpanan arsip mailing list dilakukan pada /var.

Pada kesempatan ini, kami menggunakan spesifikasi server

Pentium III

RAM 256Mbyte

Harddisk sekitar 14 Gbyte

Beberapa hal administratif lain yang perlu dilakukan jika kita menginginkan server tersebut dapat berfungsi secara baik di Internet adalah:

1. Mencari tempat meletakan server tersebut di Internet, sebaiknya di ISP lokal di kota anda. Atau di Indonesia Internet Exchange. Pada kesempatan ini kami meletakannya di CBN karena teman-teman di CBN bersedia menyumbangkan tempat colocation dan bandwidth Internasional-nya untuk traffic mailing list tersebut.

2. Minta alokasi IP address dari tempat colocation server.

3. Registrasikan domain ke IDNIC melalui web http://www.idnic.net.id. Mungkin yang paling mudah adalah menggunakan domain *.web.id.

Instalasi System Operasi

Di bulan puasa, Bona Simandjuntak dan saya membutuhkan waktu sekitar dua (2) jam untuk menginstalasi server mailing list dari nol. Sambil nyambi memaksa Donny BU untuk belajar menginstalasi Linux.

Linux merupakan pilihan terbaik untuk server mailing list. Beberapa fasilitas yang wajib di install agar mailing list server dapat beroperasi dengan baik adalah:

* Postfix, mail server.

* Mailman, mailing list server.

* Apache, web server, karena mailman menggunakan web untuk interaksi.

* Python, bahasa pemrogramman yang digunakan Mailman.

* Ssh, agar kita dapat login dari remote.

* BIND. untuk mengoperasikan Domain Name System agar dapat memperkenalkan nama domain dari server yang kita operasikan.

* Webmin, bagi mereka yang lebih suka mengadministrasi server dari jauh.

* Sebaiknya di instalasi juga semua fasilitas yang dibutuhkan untuk development karena kita akan banyak mengcompile software untuk mengupdate berbagai fasilitas yang ada.

Bagi mereka yang agak paranoid tentunya dapat menginstalasi software firewall, seperti iptables dan shorewall, maupun Intrusion Detection System (IDS), seperti, snort dan prelude untuk menambah pertahanan server.

Pada Mandrake 9.0 maupun 9.1 semua software yang dibutuhkan terdapat dalam bentuk RPM. Instalasi software jadi amat sangat mudah sekali.

Kita perlu mengupgrade mailman yang digunakan karena mailman RPM bawaan Mandrake 9.1 adalah versi 2.0.13. Mailman yang terbaru saat tulisan ini dibuat adalah 2.1.3.

Sebaiknya kita tetap menginstalasi Mailman RPM bawaan Mandrake karena akan menjadi dasar untuk setup folder dan lain sebagainya bagi instalasi Mailman selanjutnya.

Test Awal Operasi Server

Selesai di instalasi server mailing list dapat langsung di test operasional-nya. Beberapa hal yang perlu di tuning sebelum test dilakukan adalah:

Edit /etc/postfix/main.cf dan isikan parameter,

* myhostname = nama hostname anda.

* inet_interfaces = all

* owner_request_special = no

* recipient_delimiter = +

* unknown_local_recipient_reject_code = 500

* alias_maps=hash:/etc/postfix/aliases,hash:/var/lib/mailman/data/aliases

Edit /etc/httpd/conf/httpd.conf (Mandrake 9.0) atau /etc/httpd/conf/httpd2.conf (Mandrake 9.1), tambahkan pada line paling bawah agar

* Include conf/mailman.conf

Bagi mereka yang juga mengoperasikan DNS server untuk domain dari mailinglist server tersebut, sebaiknya di edit file

/var/named/nama-domain.hosts

isikan dengan benar informasi domain yang diregistrasikan ke IDNIC.

Restart semua server yang kita tuning, melalui perintah

# service postfix restart

# service httpd restart

# service named restart

Check routing menggunakan ping.

Browse secara ke http://localhost/mailman/admin. Anda harusnya akan melihat tampilan interface administrator mailing list Mailman melalui Web browser.

Upgrade Mailman 2.1.3

Ambil mailman versi terakhir dari http://www.list.org/download.html atau http://sourceforge.net/projects/mailman/.

Setelah berhasil di download

# cp mailman-2.1.3.tgz /usr/local/src

# cd /usr/local/src

# tar zxvf mailman-2.1.3.tgz

Lakukan

# cd /usr/local/src/mailman-2.1.3

Baca semua file README.*, terutama README.POSTFIX dan INSTALL anda akan memperoleh gambaran cara terbaik untuk menginstalasi mailing list server menggunakan Mailman dan Postfix.

Siapkan system untuk Mailman

1. Tambahkan user mailman dan group mailman

# adduser mailman -G nogroup

# groupadd mailman

Biasanya group mailman akan di buat secara automatis oleh adduser mailman. adduser di tambahkan switch -G nogroup agar user mailman dapat berinteraksi dengan baik ke postfix yang berjalan di bawah group nogroup.

2. jika anda sudah pernah menginstalasi mailman 2.0.13 dari RPM Mandrake. Lakukan

# rm -rf /var/lib/mailman

# mkdir /var/lib/mailman

# chown -R mailman.mailman /var/lib/mailman

# chmod -R 02775 /var/lib/mailman

# rm /var/lib/mailman dan # mkdir /var/lib/mailman jangan dilakukan jika anda ingin menyelamatan mailing list yang pernah dibuat sebelumnya.

Instalasi Mailman-2.1.3

Lakukan

# cd /usr/local/src/mailman-2.1.3

# ./configure -prefix=/var/lib/mailman --with-mail-gid=nogroup -with-cgi-gid=apache

# make install

Biasanya anda akan dapat masalah pada saat ./configure jika library python untuk development belum di instalasi, atau linux tidak di siapkan untuk melakukan compile software dan sebangsa itu.

Kadang-kadang -with-mail-gid akan memberikan masalah kalau Postfix di jalankan dengan group ID lain. Yang biasanya digunakan -with-mail-gid=nogroup atau -with-mail-gid=mailman.

Cek Instalasi Mailman-2.1.3

Lakukan

# cd /var/lib/mailman

# bin/check_perms

Biasakan akan keluar error mod harus 02775 untuk folder messages dan templates. Dapat diperbaiki melalui,

# chmod -R 02775 messages

# chmod -R 02775 templates

Yang juga sering ke salahan adalah group awal mailman 2.0.13 yang menggunakan group mail, sedang mailman 2.1.3 menggunakan mailman.

Agar perbaikan dapat dilakukan secara automatis, dapat pula dilakukan melalui

# bin/check_perms -f

Setting Final Untuk Mailman

1. Buat mailing list mailman untuk menerima komentar atau permohonan pembuatan mailinglist.

# bin/newlist mailman

2. Konfigurasi mailing list mailman menggunakan sitelist.cfg standar.

# bin/config_list -i data/sitelist.cfg mailman

default konfigurasi sitelist.cfg tidak dapat menerima mail dari non-member, dan reply kepada si pengirim berita (poster) bukan ke mailing list. Hal ini dapat diubah dikemudian hari melalui interface web.

3. Setup tabel cron

# cd /var/lib/mailman/cron

# crontab -u mailman crontab.in

4. Jalankan Mailman qrunner daemon

# cd /var/lib/mailman

# bin/mailmanctl start

5. Agar mailman berjalan setiap kali system di boot

# cp scripts/mailman /etc/init.d/mailman

# chkconfig -add mailman

Beberapa system menggunakan /etc/rc.d/init.d bukan /etc/init.d. Setelah chkconfig dilakukan, anda dapat merestart mailman melalui

# service mailman restart

Beberapa customisasi yang dapat dilakukan

Tidak banyak yang perlu kita customisasi dari Default setting mailman. Saya biasanya hanya mengganti parameter

MTA = 'Manual'

Menjadi

MTA = 'Postfix'

Di file /var/lib/mailman/Mailman/Default.py

Yang juga perlu di customisasi adalah password untuk administrator mailman yang dibutuhkan pada saat membuatkan mailing list bagi yang meminta dibuatkan mailing list. Hal ini dilakukan melalui

# cd /var/lib/mailman

# bin/mmsitepass

Selesai sudah semua konfigurasi mailman. Kita harusnya sudah dapat memberikan service mailinglist bagi pengguna di Internet.

Beberapa Catatan Untuk Membuat & Membuang Mailing List

Untuk Membuat Mailing list (sebagai contoh di groups.or.id).

1. http://groups.or.id/mailman/create

2. Name of list --> nama mailing list

3. Initial list owner address --> e-mail list owner

4. Auto-generate initial list password? --> Yes

5. List creator's (Authentication) password --> password yang di set bin/mmsitepass

ssh ke root shell

# service postfix restart

Maaf tak ada jalan lain yang lebih sederhana, postfix harus di restart untuk mengaktifkan alias secara automatis. Alternatif lain adalah memodifikasi source code.

Untuk membuang / meremove sebuah mailing list

# cd /var/lib/mailman

# bin/rmlist -a nama-mailing-list

Panduan Amat Sangat Singkat Bagi Pengguna MailingList Biasa

Untuk menggunakan mailing list server mailman tidak berbeda jauh dengan yahoogoups.com. Hanya saja pembuatan mailing list harus dilakukan oleh administrator di mailman at nama-mailing-list-server. Hal ini dilakukan karena tidak ada mekanisme authentikasi bagi si pembuat mailing list, tidak seperti yahoogroups.com yang dapat membuat mailing list adalah mereka yang mempunyai account mail di yahoo.com.

Sebagai contoh untuk membuat mailing list di groups.or.id anda cukup mengirimkan mail ke mailman at groups.or.id untuk meminta dibuatkan mailing list. Pada saat mailing list dibuat, anda akan dapat konfirmasi via e-mail beserta password untuk administrator mailing list tersebut yang di generate secara random.

Seluruh daftar mailing list di groups.or.id dapat dilihat di http://groups.or.id/mailman/listinfo. Pengguna biasa dapat subscribe melalui e-mail namamailinglist-subscribe at groups.or.id atau melalui web http://groups.or.id/mailman/listinfo/namamailinglist.

Untuk administrator mailing list yang ingin mengadmini mailing list dapat dilakukan melalui http://groups.or.id/mailman/admin/namamailinglist

masukan password administrator mailing list yang di peroleh melalui e-mail saat dibuatkan mailing list tersebut.

Beberapa hal yang sering dilakukan oleh administrator mailing list melalui Web http://groups.or.id/mailman/admin/namamailinglist adalah,

* Passwords (utk ubah password administrator)

* Membership Management --> Mass Subscription

* Privacy Options --> Subscription Rules --> advertised --> Yes

Di samping itu, ada beberapa parameter yang akan membantu operasional mailing list server seperti,

* General Options --> Owner (utk ubah -owner)

* General Options --> Description (pemberitahuan di listinfo)

* General Options --> first_strip_reply_to --> yes

* General Options --> reply_goes_to_list --> this list

.

Read More..